Resmi Dideklarasikan, IPD
Ikatan Perencana Desa Indonesia (IPD-Indonesia) resmi dideklarasikan dan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Sabtu (24/5/2025). Dalam acara tersebut, Ketua Umum IPD-Indonesia, Dr. Fitrawan Umar, ST, M.Sc, menegaskan komitmen organisasi untuk mendorong pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Wawan, sapaan akrabnya, menyoroti ketimpangan pembangunan antara desa dan kota yang hingga kini masih terjadi, meski Indonesia telah merdeka hampir 80 tahun.
"Hingga saat ini masih ada kesenjangan antara desa dan kota. Padahal, kita sama-sama sudah merdeka," ujar Wawan.
Ia mencontohkan kondisi di Desa Bakaru, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. "Desa Bakaru sudah memproduksi listrik, tapi desa-desa di sekitarnya masih kesulitan mendapatkan akses listrik. Ini adalah realitas yang memprihatinkan," lanjutnya.
Menurut Wawan, sebagian besar penduduk Indonesia kini tinggal di kota, dan angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat.
"Hampir 50 persen penduduk kita adalah penduduk kota, dan dalam waktu dekat bisa mencapai 60 persen. Namun, sebagian besar dari mereka adalah orang desa yang pindah ke kota. Urbanisasi ini perlu kita perhatikan dampaknya, terutama bagi desa," jelasnya.
Urbanisasi, menurutnya, seringkali membuat masyarakat desa kehilangan akses ke sumber daya dan terpinggirkan.
"Kita ingin mengajak seluruh pihak untuk melihat desa sebagai ruang yang memiliki masa depan. Desa bukan hanya tempat tinggal sementara atau tempat lahir, tetapi tempat untuk bertumbuh dan berkembang," ujarnya.
Dalam deklarasinya, IPD-Indonesia menegaskan bahwa perencanaan desa adalah bagian penting dari ilmu pengetahuan yang menggabungkan teori dan praktik. Tujuannya adalah untuk memastikan pembangunan desa sejalan dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia: bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Pendiri IPD-Indonesia, Abdul Qodir Jaelani atau yang akrab disapa Qodja, turut menambahkan bahwa desa memiliki peran strategis dalam menopang pembangunan kota.
"Banyak pembangunan kota yang bergantung pada desa. Mulai dari bahan bangunan hingga hasil pertanian, semuanya berasal dari desa, termasuk daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat kota," jelas Qodja.
Namun, Qodja menyoroti bahwa eksploitasi sumber daya alam (SDA) di desa seringkali meninggalkan kerusakan lingkungan tanpa memberikan manfaat yang setara bagi masyarakat desa.
"IPD-Indonesia ingin mengubah pola ini dengan mendorong pembangunan desa yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat," tegasnya.
IPD-Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi lokal desa, baik dalam sektor pertanian, pariwisata, maupun pelestarian budaya. "Kami ingin berkolaborasi dengan masyarakat lokal, termasuk masyarakat Dayak yang memiliki kearifan lokal dalam bertani dan menjaga lingkungan. Desa memiliki arsiteknya sendiri, dan kami ingin memanfaatkan keahlian tersebut," jelas Qodja.
Dalam waktu dekat, IPD-Indonesia berencana memperkuat organisasi dengan membentuk perwakilan di seluruh 34 provinsi di Indonesia. Saat ini, organisasi tersebut telah memiliki perwakilan di 17 provinsi. Langkah awal akan difokuskan pada desa-desa sekitar kawasan konservasi hutan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
IPD-Indonesia juga berencana mengembangkan sekolah perencanaan desa untuk melatih pendamping desa dalam merancang pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan.
"Selama ini pendamping desa cenderung hanya mendampingi administrasi. Kami ingin mereka juga mendalami substansi perencanaan pembangunan agar desa bisa maju sesuai potensi yang dimiliki," terang Wawan.
Organisasi ini membuka peluang kerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk memperkuat pembangunan desa.
"Kami berharap bisa berkolaborasi dengan Kementerian Desa dan lembaga terkait lainnya. Meskipun sejauh ini belum ada pertemuan resmi, kami akan segera menjadwalkan audiensi untuk membahas sinergi dalam memperkuat pembangunan desa," jelas Wawan.
Melalui IPD-Indonesia, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara berkeadilan, tidak tertinggal dari kota, serta menjadi bagian penting dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
"Pembangunan desa bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang memberdayakan masyarakat, melestarikan lingkungan, dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan," tutup Wawan.
-
Waspada Ancaman Rusia, Jerman Perintahkan Militernya Siap Tempur di 2029Alasan KPK Tangkap Paksa SYL: Ada Komunikasi Tak Akan..Geledah Rumah Tersangka BTS Sadikin Rusli, Kejagung Temukan Bukti ElektronikSudah Dua Bulan Cuaca Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Kapan Akan Berakhir? Ini Prediksi BMKG!Alkohol Palsu Sudah Renggut 103 Nyawa di Turki, Turis Diminta WaspadaBareskrim Bakal Panggil Rocky Gerung Terkait Kasus Penyebaran HoaxJasindo Bukukan Laba Rp67,81 Miliar per April 2025, Naik 68%Sudah Dua Bulan Cuaca Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Kapan Akan Berakhir? Ini Prediksi BMKG!Bocoran Isi Pertemuan Partai Gerindra dan DemokratKejagung Nilai Penahanan Alex Noerdin Sudah Sesuai Fakta
下一篇:4 Shio Paling Sial di Tahun 2025, Harus Lebih Waspada
- ·Uni Eropa Kecam Trump, Lagi Proses Negosiasi Malah Diancam Tarif 50%
- ·Marak Kriminalitas, Pemprov DKI Berencana Tambah CCTV di Permukiman Padat Penduduk
- ·Eks Pramugari Ungkap Tipe Penumpang Terburuk di Pesawat: Influencer
- ·Metro Style Cilandak Manjakan Pelanggan dengan Tren Fashion Terkini
- ·Lagi! KPK Geledah Kemensos Terkait Korupsi Bansos, Risma Terlibat?
- ·Bharada E Digugat Rp 15 Miliar oleh Deolipa Yumara, Pengacara: Klien Kami Tak Punya Uang
- ·Naik! Hasil Jasa Asuransi TUGU Tembus Rp228 Miliar Usai Terapkan PSAK 117
- ·Polisi Sebut Anak Cewek Pedangdut Imam S Arifin Otak Pencurian Motor, Modus Pura
- ·Pemerintah Bebaskan PPN Untuk Pembiayaan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- ·Turis dan Warga Lokal Barcelona Saling Ejek via Grafiti hingga Medsos
- ·Metro Style Cilandak Manjakan Pelanggan dengan Tren Fashion Terkini
- ·Bos One Global Capital Ajak Calon Investor Waspadai Berinvestasi di Luar Negeri
- ·Ini Warna Keberuntungan Masing
- ·Siapa Sosok 'Kakak Asuh' yang Begitu Kuat Pengaruhnya Dalam Kasus Ferdy Sambo?
- ·Bimo Wijayanto Resmi Gabung di Kementerian Keuangan, Jadi Dirjen Pajak?
- ·Peran Azis Syamsudin Dalam Kasus Suap Mantan Bupati Kutai Dibeberkan JPU
- ·Jenderal Sigit Tegas Komitmen Polri Berbenah Diri Hingga Tak Tolak Masukan Masyarakat
- ·Asia Tenggara & Asia Selatan, Destinasi Investasi Menjanjikan di 2024
- ·Kementan Dorong Produktivitas Pertanian dan Pemulihan Ekonomi dengan Program Jalan Usaha Tani
- ·Sudah Dua Bulan Cuaca Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Kapan Akan Berakhir? Ini Prediksi BMKG!
- ·Isu Aliran Dana Narkoba Untuk Pemilu 2024, Mabes Polri: Sebenarnya Adalah..
- ·Polisi Sebut Anak Cewek Pedangdut Imam S Arifin Otak Pencurian Motor, Modus Pura
- ·Azis Dikabarkan Sudah Jadi Tersangka, Golkar: Lagi Isoman COVID
- ·INTIP: Deret Buah yang Bisa Usir Perut Buncit
- ·Arus Balik Mulai Lenggang, Skema One Way Mulai Dihentikan
- ·Alhamdulillah, Pak Anies Baswedan Sampaikan Kabar Gembira
- ·Brigjen Endar Kembali ke KPK, Polri : Jangan Dibenturkan Nanti Koruptor Senang
- ·Jika UMKM Langgar Aturan, Menteri Maman Minta Pendekatan Hukum Harus Dibedakan dengan Usaha Besar
- ·Inisial M, Megawati Umumkan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo Besok
- ·Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 24 September: Sore Jaksel dan Jaktim Hujan
- ·Usai 7 Tahun Memimpin, Kim Jones Hengkang dari Dior Men
- ·Alasan KPK Tangkap Paksa SYL: Ada Komunikasi Tak Akan..
- ·FOTO: Kimchi Terancam Jadi Korban Perubahan Iklim
- ·Bareskrim Bakal Panggil Rocky Gerung Terkait Kasus Penyebaran Hoax
- ·VIDEO: Tarian Naga dan Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek di Rusia
- ·Polisi Kantongi Identitas Bandit Begal Motor Modus Tuduh Korban Pelaku Kekerasan di Jagakarsa Jaksel