时间:2025-06-08 18:31:31 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Orang tuapasti bingung saat si kecil sakit. Apalagi kini tengah ramai soal “quickq加速器”
Orang tuapasti bingung saat si kecil sakit. Apalagi kini tengah ramai soal infeksi Mycoplasma pneumoniae.
Kebingungan bisa bertambah saat gejala Mycoplasma sendiri terlihat mirip dengan penyakit flu pada umumnya yang banyak menyerang anak.
Lantas, pertanyaannya kapan anak yang sakit perlu dibawa ke dokter?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salma mengatakan, masa inkubasi bakteri Mycoplasma pneumoniaejuga terbilang lama.
"Masa inkubasi atau dari terpapar bakteri sampai muncul gejala pertama kali berkisar 1-4 minggu, dengan tersering 2-3 minggu," ujar Ngabila dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (6/12).
Sementara dari muncul gejala pertama hingga berpotensi memicu sesak napas atau perburukan biasanya membutuhkan waktu sekitar 3-7 hari.
Oleh karena itu, Ngabila mengimbau orang tua untuk membawa si kecil yang sakit ke dokter jika selama 2-3 hari mengalami gejala yang tak kunjung membaik.
"Diimbau kepada orang tua, jika anak sakit dan sudah coba diobati sendiri tapi tidak membaik dalam 2-3 hari, segera bawa ke dokter dan fasilitas kesehatan untuk diobati lebih baik," ujar Ngabila.
![]() |
Gejala Mycoplasma sendiri sebenarnya cenderung ringan jika dibandingkan pneumonia pada umumnya. Berikut di antaranya:
- demam yang tidak terlalu tinggi,
- batuk,
- pilek,
- sakit tenggorokan,
- mual - muntah,
- mudah lelah,
- sakit kepala,
- sesak napas jika anak mengalami perburukan.
"Gejala bisa ringan dan sembuh sendiri, kecuali imunitas tubuh sedang rendah," ujar Ngabila.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah kasus infeksi Mycoplasma pneumoniaetelah ditemukan di Jakarta. Beberapa pasien sempat mengalami gejala sesak napas.
Bakteri ini ramai diperbincangkan karena diduga jadi biang kerok lonjakan kasus pneumonia pada anak di China. Selain China, sejumlah negara lain juga mengalami lonjakan kasus yang sama seperti Belanda, Amerika Serikat, dan Inggris.
(asr/asr)Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren Sesuai Surat Edaran Kemenag, Berikut Isinya!2025-06-08 18:21
Ketentuan Skor TOEFL Daftar Beasiswa LPDP 2025 untuk Program Magister dan Doktor2025-06-08 17:41
Kado untuk Jakarta, Anies: Reproduksi Covid2025-06-08 17:35
新加坡艺术类大学排名TOP3院校详解2025-06-08 17:18
Menteri Satryo Ingin Perguruan Tinggi Tak Hanya Cetak SDM Unggul, Tetapi Juga Ini2025-06-08 17:06
Kemlu RI Tunggu Komunikasi Resmi terkait Isu Penghentian Hibah Amerika Serikat2025-06-08 16:48
Lepas Lawson ke Alfamart, MIDI Fokus Ekspansi dan Bidik Pembukaan 200 Gerai Baru di 20252025-06-08 16:39
Kivlan Zen Heran Dibilang Tidak Kooperatif2025-06-08 16:36
Jembatan Kaca di Tempat Wisata, Demi Estetika Jangan Jadi Petaka2025-06-08 16:30
Kivlan Zen Heran Dibilang Tidak Kooperatif2025-06-08 16:22
Universitas Esa Unggul Gelar 1st International Conference on Health Sciences (EU2025-06-08 18:30
Lokasi, Fasilitas, dan Tiket Masuk Taman Safari Bogor 20242025-06-08 18:26
Apa Hukumnya Ziarah Kubur Sebelum Ramadan dalam Islam?2025-06-08 18:25
7 Rekomendasi Sayur yang Bagus untuk Kesehatan Ginjal2025-06-08 17:39
Rombak Jajaran Direksi BUMN, Erick Thohir: Semua Kepemimpinan Ada Waktunya2025-06-08 17:19
ScaleOcean Dorong Sistem Terintegrasi dan Otomatis untuk Industri 4.02025-06-08 16:52
新加坡艺术类大学排名TOP3院校详解2025-06-08 16:41
Slogan Horor dari John Kei: Apa Hukuman bagi Pengkhianat? Anak Buah Jawab: Mati!2025-06-08 16:14
Kementerian Investasi dan Hilirisasi Kembali Hadirkan Paviliun Indonesia dalam WEF 20252025-06-08 16:09
Sekolah Tidak Finalisasi Akun SNPMB 2025, Bagaimana Nasib Siswa?2025-06-08 15:49