Indonesia Masih Dikuasai Susu Impor dari Australia dan New Zealand, Ekonom Ungkap Dampaknya
JAKARTA,quickq手机版下载 DISWAY.ID --Ketergantungan Indonesia kepada produk susu impor kini telah menjadi masalah yang mengkhawatirkan.
Pasalnya, kebijakan pembebasan bea masuk bagi negara-negara pengimpor susu seperti Australia dan New Zealand telah membuat susu produksi dalam negeri menjadi tidak terserap.
Menurut keterangan Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat, dengan kondisi di mana 80 persen kebutuhan susu nasional dipenuhi oleh impor.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bertemu Kapolri, Ingin Kasus Konflik Guru-Murid Diselesaikan Secara Restorative Justice
BACA JUGA:Kemenperin Tegaskan Perlu Dukungan DPR untuk Lahirkan Kebijakan Pro Industri
Adanya kekhawatiran bahwa sebagian besar anggaran program penting seperti program makan siang gratis justru akan mengalir ke luar negeri, sehingga memperlemah industri susu lokal dan memperkuat ketergantungan pada produk impor.
"Jika kita asumsikan harga susu impor sekitar Rp 10.000 per liter, maka biaya total untuk 1,44 miliar liter akan mencapai sekitar Rp14,4 triliun per tahun," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Selasa 12 November 2024.
Ini berarti Rp14,4 triliun berpotensi mengalir keluar negeri, khususnya ke negara-negara pemasok utama susu seperti Australia dan Selandia Baru.
Selain itu, Achmad menambahkan, peternak lokal juga hanya mendapat kesempatan pasar untuk sekitar Rp3,6 triliun, jumlah yang cukup kecil dibandingkan dengan potensi yang dapat mereka raih jika program ini lebih banyak memprioritaskan produksi lokal.
BACA JUGA:HKN 2024, Prabowo Diminta Tuntaskan Masalah Konsil Kesehatan Indonesia
BACA JUGA:Pengelolaan Aset Gedung Balai Sidang Jakarta JCC Ingin Dikelola Mandiri oleh GBK
"Ketergantungan pada impor juga menimbulkan risiko ketidakstabilan harga dan pasokan. Jika terjadi kenaikan harga di negara pemasok atau gangguan rantai pasokan global, biaya untuk program ini bisa melonjak tajam, mengganggu kestabilan anggaran pemerintah," pungkas Achmad.
Lebih jauh lagi, Achmad juga menambahkan bahwa ketergantungan ini dapat mengurangi insentif untuk mengembangkan industri susu lokal, sehingga peternak Indonesia kehilangan peluang untuk berkembang dan bersaing di pasar dalam negeri.
Dalam skenario ini, perusahaan-perusahaan susu di luar negeri, khususnya dari Australia dan Selandia Baru, mendapatkan keuntungan utama dari pasar yang besar dan berkelanjutan di Indonesia.
- 1
- 2
- »
-
quickq加速器安卓版Daftar Paspor Terkuat Dunia 2024, Indonesia Kalah Jauh dari MalaysiaJelang Aksi Berantas Korupsi, Pentolan 212 Diteror!Perkuat Digitalisasi di Aceh, Telkom Resmikan IndigoSpace sebagai Rumah bagi Startup Lokal AcehTambah Modal Jumbo, Bali Towerindo Teken Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Bank MandiriPerum Bulog Dukung Inovasi dan Kolaborasi Boga untuk Para Wisausaha Perempuan2025美国研究生建筑专业排名PPRO Rombak Direksi! Dyah Rahadyannie Pimpin Sebagai Dirut BaruRegulasi Baru Polri Soal Jurnalis Asing, Dewan Pers Tak Dilibatkan: Bertentangan dengan UU PersBandung Dilanda Banjir, Waspada Penyakit yang Bisa Menular Lewat Air
下一篇:Menkop Budi Arie: Koperasi Desa Merah Putih Tidak Akan Menggantikan Fungsi BUMDES
- ·quickq安卓官网下载
- ·Gak Jadi Ngantor ke IKN, Jokowi Pilih Nonton Indonesia vs Australia di GBK Malam Ini
- ·2025年美国设计学院排名汇总
- ·2025年英国艺术学院排名TOP5
- ·Komisi III DPR: Restorative Justice Usai Vonis Hakim Perlu Diatur dalam Undang
- ·RAPBN 2025 Mengalami Penurunan, Kemdikbudristek Usul Tambahan Rp 26,4 Triliun
- ·Puluhan Dewan Pengurus Daerah Kadin Indonesia Menolak Munaslub: Tak Sesuai AD/ART Organisasi
- ·Waduh, Dana Bantuan Provinsi DKI Jakarta untuk Banjir Salah Sasaran!
- ·QuickQ多少钱一个月
- ·Terduga Teroris di Sibolga, Polisi Duga Ada Sisa Bom
- ·Operasional Bandara Haneda Tokyo Sudah Normal Usai Tabrakan Pesawat
- ·IHSG Hari Ini Berakhir Melesat 0,66% ke Level 7214, Intip Saham Top Gainers dan Losers
- ·Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
- ·2025年德国建筑大学排名
- ·OJK Targetkan Industri Asuransi Jadi Penopang Ekonomi Nasional
- ·Langkah Kemenpar Perangi Praktik Pungli di Destinasi Wisata
- ·Dapat Rejeki Nomplok hingga Rp149 Ribu dari Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang!
- ·Harga Minyak Mentah RI April 2025 Turun Jadi USD65,29 per Barel
- ·Kemenpar Tingkatkan Kapasitas SMD Bidang Pelayanan Publik dan Informasi
- ·2025年城市规划专业世界排名
- ·quickq下载官方版
- ·Tak Tergantikan! Sri Mulyani Kembali Perintahkan Rionald Silaban Kelola Aset Negara Rp13 triliun
- ·PPRO Rombak Direksi! Dyah Rahadyannie Pimpin Sebagai Dirut Baru
- ·Pertama Kali BYD Kalah Tesla untuk Pasar Eropa
- ·Berantas Percaloan Perekrutan Tenaga Kerja, Kemnaker Lakukan Hal Ini
- ·2025年英国大学数字媒体硕士专业排名表
- ·quickq是干什么用的
- ·2025年英国艺术学院排名TOP5
- ·2025年美国大学钢琴表演专业排名
- ·Pak Anies, Bu Mega Juga Gak Setuju Tuh, Monas Punya Aturan Katanya...
- ·Menteri UMKM Khawatirkan Kasus Mama Khas Banjar yang Diproses Secara Pidana
- ·Panglima TNI dan Kapolri Bakal Sikat Korporasi Pembakar Hutan
- ·2025年美国设计学院排名汇总
- ·Saking Hebohnya, Pembelian Prapesan Xiaomi SUV YU7 Muncul Banyak Calo, Biayanya Tembus Rp45 Juta
- ·Tips untuk Penumpang Saat Naik Pesawat: Pakai Baju Warna Merah
- ·Respons Majelis Rektor PTN Hadapi Kasus Bullying PPDS, Siap Jadi Mediator