Kelompok Paling Rentan Terpapar Virus HMPV, Perokok dan Bayi Termasuk
Daftar Isi
- 1. Anak-anak
- 2. Lansia
- 3. Penderita penyakit kronis quickq是啥软件
- 4. Individu dengan kekebalan tubuh lemah
- 5. Perokok berat
- 6. Bayi dan balita
- 7. Orang dengan paparan tinggi di tempat umum
Human Metapneumovirus atau HMPV virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, kini telah ditemukan di Indonesia. Virus ini, meski biasanya menyerupai flu biasa dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas, ternyata bisa menimbulkan komplikasi serius pada kelompok tertentu.
Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengatakan selain anak-anak dan kelompok lanjut usia, perokok berat juga termasuk dalam kelompok rentan terpapar virus ini.
Menurut dia sistem pertahanan saluran pernapasan pada perokok sudah melemah. Maka saat virus tersebut masuk, gejala yang ditimbulkan bisa lebih parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Ketika fungsi ini terganggu, risiko infeksi, termasuk HMPV, meningkat signifikan," jelasnya.
Tidak hanya itu, perokok berat juga cenderung memiliki kerentanan lebih besar terhadap penyakit paru-paru kronis seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan asma. Penyakit-penyakit ini menjadi faktor risiko tambahan komplikasi akibat infeksi HMPV.
Dalam kesempatan itu, Erlina juga memaparkan secara rinci siapa saja kelompok rentan terpapar virus HMPV. Berikut rinciannya.
1. Anak-anak
Sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna membuat mereka lebih rentan tertular. Selain itu, kebiasaan berkumpul di sekolah atau tempat bermain meningkatkan risiko penularan antar anak.
2. Lansia
Penurunan sistem imun seiring bertambahnya usia membuat mereka lebih mudah mengalami infeksi. Komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia juga lebih sering terjadi pada lansia.
3. Penderita penyakit kronis
Orang dengan penyakit seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), diabetes, atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.Sistem tubuh mereka biasanya sudah melemah, sehingga kurang mampu melawan virus.
4. Individu dengan kekebalan tubuh lemah
Orang dengan HIV/AIDS atau yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif (seperti kemoterapi) lebih mudah terinfeksi.
5. Perokok berat
Fungsi bulu-bulu getar di saluran pernapasan yang melemah akibat paparan asap rokok membuat saluran napas lebih rentan terhadap infeksi. Perokok juga cenderung memiliki gangguan pernapasan yang meningkatkan risiko komplikasi.
6. Bayi dan balita
Sistem imun mereka yang belum matang, ditambah paparan dari lingkungan, menjadikan bayi dan balita masuk dalam kelompok paling rentan.
7. Orang dengan paparan tinggi di tempat umum
Pekerja di sektor transportasi, pendidikan, atau pelayanan umum yang sering kontak dengan banyak orang memiliki risiko lebih tinggi terpapar virus ini.
(tst/wiw)-
Tak Selalu Buruk, Ini 4 Manfaat Makan Kulit AyamPolisi Sebut Anak Cewek Pedangdut Imam S Arifin Otak Pencurian Motor, Modus Pura'No Sugar Diet', Benarkah Tak Boleh Ada Gula Sama Sekali?Bareskrim Bakal Panggil Rocky Gerung Terkait Kasus Penyebaran Hoax2025年建筑学专业全球大学排名TOP10Hormati Demo Ojol, Istana Sebut Akan Dengar AspirasiMarak Kriminalitas, Pemprov DKI Berencana Tambah CCTV di Permukiman Padat PendudukTerulang Lagi, Bandit Curi Spion Mobil Fortuner Saat Kondisi Macet Di GrogolAnggota DPR RI Minta KY Periksa Hakim PN Jakpus : Kalau Perlu 'Non Palu' kanUpdate COVID
- ·Wow! KPK Duga Lukas Enembe Terima Suap Rp 10 Miliar
- ·Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 24 September: Sore Jaksel dan Jaktim Hujan
- ·Siapa Sosok 'Kakak Asuh' yang Begitu Kuat Pengaruhnya Dalam Kasus Ferdy Sambo?
- ·Azis Dikabarkan Sudah Jadi Tersangka, Golkar: Lagi Isoman COVID
- ·Kejari Bekasi Mulai Dalami Kasus Kematian Suporter Akibat Flare
- ·KPK Bantah Adu Cepat dengan Polda Metro Jaya Usut Kasus Syahrul Yasin Limpo
- ·VIDEO: Pertemuan Paus Fransiskus dan Meru, Anak Pengidap Kanker Otak
- ·Eks Pramugari Ungkap Tipe Penumpang Terburuk di Pesawat: Influencer
- ·Ini Berbagai Keseruan yang Bisa Dinikmati di BundaFest 2024
- ·FOTO: Nenek 102 Tahun Penerjung Payung Tertua di Inggris
- ·Asia Tenggara & Asia Selatan, Destinasi Investasi Menjanjikan di 2024
- ·3 Teroris di NTB Jaringan Anshor Daulah, Polri: Total Ada 9 Tersangka Ditangkap Pekan Ini
- ·FOTO: Restoran di Catalonia Setia Layani Pelanggan Selama 500 Tahun
- ·Bharada E Digugat Rp 15 Miliar oleh Deolipa Yumara, Pengacara: Klien Kami Tak Punya Uang
- ·Kejagung Nilai Penahanan Alex Noerdin Sudah Sesuai Fakta
- ·Inisial M, Megawati Umumkan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo Besok
- ·IHSG Senin Ditutup Lesu ke Level 7.188, GOTO, ANTM dan BRPT Jadi Saham Terlaris
- ·IHSG Ambruk 0,65% ke 7.094 pada Penutupan Perdagangan Hari Ini, Saham KOPI Paling Melorot
- ·Pertamina Wujudkan Kemandirian Energi di Momentum Harkitnas 2025
- ·Turis dan Warga Lokal Barcelona Saling Ejek via Grafiti hingga Medsos
- ·Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
- ·Kemenkop Perkuat Peran Koperasi Desa untuk Dorong Ekonomi Lokal
- ·Alasan Polda Metro Belum Cekal Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL
- ·Alasan Polda Metro Belum Cekal Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL
- ·Daftar Pantai Terbaik di Dunia Tahun 2025, Ada dari Indonesia?
- ·Sri Mulyani Bawa Kabar Baik: APBN April Cetak Surplus Lagi!
- ·FOTO: teamLab Planets Tokyo, Museum Seni Terbanyak Dikunjungi di Dunia
- ·Diklaim Ramah Lingkungan, Empat Sekolah di Jakarta Disulap Berkonsep Net Zero Carbon
- ·Update COVID
- ·Optimalkan Pengelolaan Proyek, Badak LNG dan INPEX Masela Sepakati Kerja Sama di Bidang LNG
- ·Mahasiswa IT Wajib Tahu: Laptop Ringan yang Cocok buat Coding
- ·Pemprov DKI Gencarkan Deteksi Dini Warga Sakit Akibat Polusi Udara Hingga Tingkat RW
- ·Alasan Polda Metro Belum Cekal Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL
- ·Eks Pramugari Ungkap Tipe Penumpang Terburuk di Pesawat: Influencer
- ·Serial Killer Bekasi
- ·Kejagung Nilai Penahanan Alex Noerdin Sudah Sesuai Fakta