Insentif dan Bankability Jadi Tantangan Pelaksanaan RUPTL 2025–2034
Pemerintah menetapkan porsi signifikan bagi sektor swasta dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034. Dari total tambahan kapasitas sebesar 69,5 Giga Watt (GW) yang direncanakan, sekitar 73% akan dibangun dan dikelola oleh swasta atau Independent Power Producer (IPP).
Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku usaha, namun IPP menekankan bahwa realisasi strategi tersebut membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah, terutama dalam hal skema pengembalian investasi yang adil (fair return) dan peningkatan kelayakan pendanaan proyek (bankability).
Tantangan juga datang dari pembangkit listrik berbasis energi fosil yang masih lebih kompetitif secara biaya karena mendapat subsidi.
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Yudistian Yunis, menyampaikan bahwa dari total kapasitas baru tersebut, 61% atau sekitar 42,6 GW ditargetkan berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Baca Juga: PLN Gaspol Jalankan RUPTL Paling Hijau Sepanjang Sejarah, 76% Energi Terbarukan
“Ini langkah ambisius dan positif, tapi perlu akselerasi dengan dukungan skema fair return yang adil dan wajar. Saat ini, listrik dari energi fosil seperti PLTU masih lebih kompetitif secara biaya (LCOE) karena disubsidi pemerintah. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi EBT yang belum mendapat perlakuan insentif serupa,” ujar Yudistian dalam gelaran International Conference of Infrastructure (ICI) di Jakarta, Rabu (11/6).
Direktur Utama PT Alamtri Power, Dharma Djojonegoro, menekankan pentingnya pengembangan EBT tidak hanya untuk sektor ketenagalistrikan, tetapi juga untuk elektrifikasi sektor transportasi dan lainnya. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa aspek bankability menjadi kunci utama bagi keterlibatan swasta.
“Proyek EBT harus menjamin kelayakan investasi: ada kepastian pendapatan, risiko yang terkendali, serta insentif yang mendukung,” tegasnya.
Baca Juga: Bahlil Sebut Telah Tandatangani RUPTL Baru, Porsi EBT Capai 60%
Senada dengan itu, Presiden Direktur Medco Power Indonesia, Eka Satria, menjelaskan target ambisius pemerintah membuka peluang besar di dalam akselerasi EBT perlu didukung oleh kesiapan teknis dan dukungan kebijakan agar sektor swasta bisa mengeksekusi.
Lebih lanjut, Yudistian Yunis dari Geo Dipa menegaskan kesiapan perusahaannya untuk mendukung RUPTL 2025–2034, khususnya dalam pengembangan panas bumi.
“Sebagai BUMN panas bumi, kami berkomitmen untuk membangun hingga 1 GW dalam 10 tahun ke depan. Pipeline proyek kami sudah tertata, dan kami percaya bisa mengeksekusinya. Kami berharap birokrasi dan perizinan bisa semakin mendukung agar proyek berjalan lebih lancar,” pungkasnya.
下一篇:13 Prodi di Undip dengan Daya Tampung Terbanyak Peminat Sedikit, Referensi Buat SNBP 2025!
相关文章:
- Mau Masuk IPB? Ribuan Maba Siap
- Memviralkan Perselingkuhan di Medsos, Bisa Kasih Efek Jera ke Pelaku?
- Mahasiswa Poltekesos Membuat Torehan Senyum di Wajah Korban Gempa Cianjur
- Baygon, Obat Serangga dari Jerman yang Melegenda di Indonesia
- Mendiktisaintek Satryo Digeruduk Demo, Imbas Pegawai Ditjen Dikti Dipecat Sepihak
- Apa Benar Makanan Pedas Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh?
- Budayawan Sebut Anies Baswedan Gak Becus Kerja, TGUPP: Dia Ini Amnesia Apa Ya?
- Ida Fauziyah: Jika Pekerja Produktif, Tak Hanya Mudik Gratis tapi Juga Balik
- Gandeng Bank Sampah Sakura, Alfamidi Ajak Masyarakat Kelola dan Daur Ulang Sampah
- Dampak Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Bikin Siswanya Jadi Korban Perundungan
相关推荐:
- Jokowi Jadi Finalis Tokoh Terkorup Versi OCCRP, PBNU: Kredibel atau Nggak?
- Bukan Main! KPK Pasang Badan untuk Istri Firli Bahuri
- Bank DKI Pimpin Sindikasi Bareng BPD Lain, Nilainya Capai Rp1,5 Triliun
- Ditinjau Menko Polhukam dan Kapolri, ASDP Pastikan Pelabuhan Merak Siap Dilintasi Pemudik
- Tim Hukum PDIP dapat Info Hasto akan Ditahan Sebelum Kongres 2025 Digelar
- Dua Penjahat Jalanan Kembali Beraksi Dekat Traffic Light Kelapa Gading, 2 Ponsel Sopir Truk Raib
- Perbedaan Pendapat Ahli dan Saksi, Todung Usulkan MK Gelar Sesi Konfrontasi
- Apa Benar Makanan Pedas Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh?
- Trump: Kami Dapatkan Mineral Langka, China Dapatkan Akses Pendidikan ke AS
- Haris Azhar dan Fatia Ditetapkan Tersangka, PRIMA: Luhut Harusnya Klarifikasi, Bukan Kriminalisasi!
- Pertemuan Prabowo dan Erdogan Hasilkan 13 Kerjasama, Ini Daftarnya!
- Dikira Ahok, Anies: Saya Tahan Panas!
- Pemberian Bansos Beras Distop, Bapanas Ungkap Alasannya
- Trump: China Akan Dikenakan Tarif Sebesar 55%!
- Dunia Terancam Polusi Plastik, Menteri LH Hanif Faisol: Disebabkan Pola Konsumsi
- Kemenhub Lepas Keberangkatan Perjalanan Mudik Gratis Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sritex Pailit, Wamenaker: Tangan Setan yang Bermain!
- 20 Jurusan Sepi Peminat di UGM, Bisa Jadi Peluang SNPMB 2025
- Trump: China Akan Dikenakan Tarif Sebesar 55%!
- Megawati Klaim PDIP Tak Terkalahkan Hingga Detik Ini: Hore, Hore!