OPEC+ Diprediksi Bakal Naikkan Produksi Minyak Lagi di Agustus

Goldman Sachs kembali buka suara terkait dengan manuver dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+). Pihaknya yakin bahwa organisasi tersebut akan kembali menaikkan produksi minyak sebesar 0,41 juta barel per hari (mb/d) pada bulan Agustus.
Goldman Sachs menyebut bahwa delapan negara anggota produsen minyak kemungkinan akan menjadi bagian dari kenaikan produksi tersebut menyusul ekspektasi akan permintaan minyak global yang tetap solid di tengah musim panas dan kondisi pasar spot yang ketat.
Baca Juga: OPEC Putuskan Naikkan Produksi Minyak 411.000 barel/hari
"Fundamental pasar spot yang relatif ketat, data aktivitas global yang mengalahkan ekspektasi, dan dukungan musiman dari permintaan musim panas menunjukkan bahwa perlambatan permintaan yang diperkirakan tidak cukup tajam untuk menghentikan kenaikan produksi," ujar Goldman Sachs, dilansir dari Reuters, Selasa (3/6).
OPEC+ sebelumnya telah menyetujui peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juli. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk merebut kembali pangsa pasar dan memberikan tekanan kepada negara-negara anggota yang kelebihan produksi.
Goldman Sachs menambahkan bahwa keputusan ini kemungkinan mencerminkan ketahanan ekonomi global serta upaya jangka panjang produsen minyak untuk menormalkan kapasitas cadangan, menjaga kohesi internal, dan mendisiplinkan produksi minyak serpih (shale) di Amerika Serikat (AS)
OPEC+ kedepannya diperkirakan akan mempertahankan level produksi yang stabil mulai September. Hal tersebut seiring melambatnya pertumbuhan global dan meningkatnya proyek produksi baru dari negara non-anggota.
Goldman Sachs juga tetap berhati-hati dan mempertahankan proyeksi harga minyak dalam kisaran US$56 hingga US$60 per barel pada 2025. Proyeksi ini mempertimbangkan peningkatan produksi dari sektor shale non-AS.
Baca Juga: Kalau Resesi, Goldman Sachs Prediksi Emas Bisa Sampai US$3.880 per Ounce
Selain itu, pihaknya juga menyoroti revisi moderat terhadap permintaan global, diimbangi oleh prospek kendaraan listrik (EV) yang lebih lambat dari perkiraan di Pasar Barat.
相关文章
Luar Biasa! Kemenhub Catat Pergerakan 242,6 Juta Orang Selama Lebaran 2024
JAKARTA, DISWAY.ID -Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan hasil survei mobile p2025-06-05Pengin Bikin Romantis, PKB Undang Semua Ketum Partai dalam Harlah ke
JAKARTA, DISWAY.ID- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersiap untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-26 d2025-06-05Roller Coaster Macet Terjadi Lagi, 32 Orang Tergantung Terbalik
Jakarta, CNN Indonesia-- Terjadi lagi, sebuah roller coaster Flying Dinosaur di sebuah taman hiburan2025-06-05Era Digital, KAI Logistik Dukung Transformasi Pendidikan Berbasis Teknologi di Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan momentum Hari Kebang2025-06-05DPR Pertanyakan Kebijakan Menteri Cabut Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Wajib
JAKARTA, DISWAY.ID--Kemendikbudristek telah menetapkan aturan terbaru yang mencabut Pramuka sebagai2025-06-05Bamsoet Ingin Dana Bantuan Parpol Naik 10 Kali Lipat, Kutip Kajian KPK
JAKARTA, DISWAY.ID- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo mengusulkan kena2025-06-05
最新评论