Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!
JAKARTA,quickq电脑版官网下载 DISWAY.ID --Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara, soal laporan Bank Dunia (World Bank) yang menyatakan ada 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin.
Menurutnya, perhitungan Bank Dunia dengan perhitungan lembaga BPS Indonesia berbeda.
Ia menjelaskan standar yang digunakan Bank Dunia dalam menentukan angka tersebut adalah garis kemiskinan untuk kategori negara berpendapatan menengah atas.
BACA JUGA:Mendikdasmen: Prabowo akan Umumkan Bantuan untuk Guru Honorer saat Hardiknas 2 Mei 2025
BACA JUGA:Jelang Deep Learning Diterapkan di Sekolah, 30 Guru Bakal Dilatih di Australia
“Yang digunakan standar oleh Bank Dunia dan memperoleh data 60,3 persen itu adalah dengan standar upper middle class yang USD6,85 per kapita PPP 2017,” kata Amalia kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025.
Sedangkan perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia menggunakan standar paritas daya beli sebesar 2,15%.
Artinya Bank Dunia memiliki standar perhitungan angka daya kemiskinan yang berbeda dengan yang dilakukan oleh BPS.
"Artinya kita tidak bisa langsung mengonversi dengan nilai tukar saat ini karena itu adalah nilai tukar PPP Base-nya 2017. Makanya angka konversinya akan berbeda," sambungnya.
Oleh karena itu, dia menyimpulkan data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia harus dimaknai lebih bijak, sebab tidak ada kewajiban suatu negara menerapkan perhitungan yang dilakukan oleh Bank Dunia.
BACA JUGA:Menhan Sebut Ada 29 Rumah Sakit TNI Belum Terakreditasi
BACA JUGA:Bantah Narasi Liar, Andre Rosiade Sebut Rempang Eco City Masih PSN!
"Dengan demikian mari kita lebih bijak untuk memaknai dan memahami angka kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, karena itu bukanlah suatu keharusan kita menerapkan. Tetapi memang itu hanya sebagai referensi saja," tegas Amalia.
epala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara soal laporan
- 1
- 2
- »
(责任编辑:综合)
- Korlantas Polri: Tidak Ada Jejak Rem di TKP Kecelakaan Bus PO Putera Fajar di Subang
- Arab Saudi Dikabarkan akan Batasi Usia Jamaah Haji 2025, Kemenag Tunggu Surat Resmi
- 10 Negara Paling Ramah di Dunia 2024, Indonesia Tak Termasuk
- Catat, 7 Rekomendasi Menu Sarapan yang Bagus untuk Diet
- Projo Minta Jokowi Lengser Jangan Balik ke Solo, 'Mubazir Bisa Pimpin Parpol', Golkar?
- Jokowi Disarankan Bikin Partai Sendiri Usai Dipecat PDIP, Jangan Gabung ke Partai yang Sudah Mapan
- Arab Saudi Dikabarkan akan Batasi Usia Jamaah Haji 2025, Kemenag Tunggu Surat Resmi
- Penerbangan Ditunda 7 Kali, Penumpang Ini Takut Dipecat Kantornya
- PBNU Pantau Hilal Idul Adha pada 7 Juni 2024: Harapan Besar Terlihat
- Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya
- Link dan Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Siswa Lengkap Jadwalnya
- Pisang Berwarna Biru Jadi Obrolan di Dunia Maya, Memangnya Ada?
- Cak Imin Bilang Belum Melihat Tanda
- Mengenal Lasem, Kawasan Multientis Asal Batik Tiga Negeri yang Khas
- Hartadinata Abadi (HRTA) Bagikan Dividen Rp21 per Lembar Saham Usai Catat Kenaikan Pendapatan 68,97%
- Kapolri Prediksi Puncak Arus Mudik Libur Nataru Terjadi di Tanggal Ini
- 4 Tips Bercinta di Pagi Hari Anti
- Pilot Turkish Airlines Meninggal Dunia saat Terbang
- Polisi Berhasil Tangkap Penjambret Kalung Emas yang Viral di Medsos
- 10 Bandara Paling 'Instagramable', Kuala Lumpur Kalahkan Changi